EXO BTS GOT7 VIXX GD TAEYANG BTOB SUPER JUNIOR BIG BANG SHINEE INFINITE CNBLUE 2PM 2AM BIG BYUNG B1A4 FTISLAND WINNER BEAST CROSSGENE JJCC U-KISS TEENTOP NUEST BOYFRIEND MBLAQ B.A.P

Jumat, 23 Januari 2015

UNSUR PETA

Unsur-unsur Peta

a.    Judul peta
Mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin diletakkan di kanan atas.












b.    Simbol
Peta Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
1)     Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
2)     Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
3)     Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
4)     Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak.
5)     Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya.
6)     Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase.
7)     Simbol bola, digunakan untuk menyatakan volume, makin besar simbol bola menunjukkan volume semakin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti volume semakin kecil.



Warna Peta

Warna peta digunakan untuk membedakan kenampakan atau objek di permukaan bumi, memberi kualitas atau kuantitas simbol di peta, dan untuk keperluan estetika peta. Warna simbol dalam peta terdiri dari 8 warna, yaitu:

a)     Warna hijau
          Warna hijau menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian kurang dari 200 m. Biasanya bentuk muka bumi yang terdapat pada ketinggian < 200 m didominasi olah dataran rendah. Dataran rendah di Jawa terdapat di sepanjang pantai utara dan pantai selatan.

b)     Warna hijau muda
          Warna hijau muda menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 200-400 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini berupa daerah yang landai dengan disertai bentuk-bentuk muka bumi bergelombang dan bukit. Penyebaran bentuk muka ini hampir menyeluruh di atas dataran rendah.

c)      Warna kuning
          Warna kuning menunjukkan suatu daerah yang memiliki ketinggian antara 500-1000 m di atas permukaan laut. Bentuk muka bumi yang ada di daerah ini didominasi oleh dataran tinggi dan perbukitan dan pegunungan rendah. Penyebaran dari bentuk muka bumi ini berada di bagian tepi-tengah dari Provinsi Jawa Tengah dan paling luas di sebelah tenggara Kabupaten Sukoharjo.

d)     Warna cokelat muda
          Warna cokelat muda menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian antara 1000-1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi yang dominan di daerah ini berupa pegunungan sedang disertai gunung-gunung yang rendah. Penyebaran dari bentuk muka ini berada di bagian tengah dari Jawa Tengah, seperti di sekitar Bumiayu, Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo. Salatiga dan Tawangmangu.

e)     Warna cokelat
          Warna cokelat menunjukkan daerah yang mempunyai ketinggian lebih dari 1500 m di atas permukaan air laut. Bentuk muka bumi di daerah ini didominasi oleh gunung-gunung yang relatif tinggi. Penyebaran dari gunung-gunung tersebut sebagian besar di bagian tengah dari Jawa Tengah.



f)       Warna biru keputihan
          Warna biru menunjukkan warna kenampakan perairan. Warna biru keputihan menunjukkan wilayah perairan yang kedalamannya kurang dari 200 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentuk lereng yang relatif landai. Zona di wilayah ini disebut dengan zona neritik. Penyebaran dari zona ini ada di sekitar pantai. Di wilayah perairan darat warna ini menunjukkan danau atau rawa. Di Wonogiri terdapat Waduk Gajahmungkur, di Bawen terdapat Rawapening, di sekitar Kebumen terdapat waduk Wadaslinang dan Sempor dan masih ada beberapa waduk kecil lainnya.

g)     Warna biru muda
          Warna biru muda menunjukkan wilayah perairan laut yang mempunyai kedalaman antara 200-2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di wilayah ini didominasi oleh bentukan lereng yang relatif terjal. Wilayah ini merupakan kelanjutan dari zona neritik. Namun wilayah ini tidak tergambar dalam peta umum.

h)     Warna biru tua
          Warna biru tua menunjukkan wilayah perairan laut dengan kedalaman lebih dari 2000 m. Bentuk muka bumi dasar laut di sekitar Pulau Bali pada kedalaman > 2000 m sulit untuk diketahui dan tidak bisa diinterprestasikan dari peta. Namun biasanya bentuk muka bumi pada laut dalam dapat berupa dataran, lubuk laut, drempel dan palung laut. Bentuk muka bumi seperti ini juga tidak tergambar dalam peta umum.


c.     Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta.












d.     Garis astronomis
Untuk dapat membaca simbol yang terdapat dalam peta kita menggunakan keterangan simbol yang tercantum  dalam legenda. Legenda umumnya terdapat pada kotak bagian bawah dari peta.

e.    Skala
Skala digunakan untuk menunjukkan perbandingan antara jarak pada peta dan jarak sebenarnya pada permukaan bumi. Perhitungan skala dapat ditunjukkan melalui cara-cara berikut.
1)  Skala huruf
Pencantuman skala ini ditunjukkan dengan menggunakan kata dan angka seperti yang tertulis berikut ini. Pada skala yang tertera di atas menunjukkan bahwa jarak 1 cm pada peta sama dengan 0,5 km pada jarak sebenarnya di permukaan bumi
2)  Skala garis
Pada perhitungan skala gais ditunjukkan dengan garis yang tertera beberapa angka dalam uuran sentimeter dan ukuran pembandingnya, yaitu meter ataupun kilometer.
3)  Skala pembanding
Skala jenis ini merupakan jenis skala yang paling sering kita temukan pada peta. Skala perbandingan biasanya ditunjukkan dengan bentuk perbandingan angka, seperti 1: 50.000 atau bisa juga dengan menggunakan angka pecahan, seperti 1/50.000. skala ini berarti bahwa setiap 1 cm pada jarak peta mewakili 50.000 km pada jarak sebenarnya.


f.      Arah mata angin
     Arah mata angin digunakan sebagai tanda yang berfungsi untuk menunjukkan arah mata angin peta yang bersangkutan. Biasanya, tanda arah yang digunakan berbentuk panah yang mengarah ke utara. Tanda arah diletakkan di sebelah kanan atau kiri  di bawah judul peta.

g.    Nama tempat
          Setiap daerah yang terdapat dalam sebuah peta akan mencantumkan nama daerahnya untuk memudahkan pembacaan peta. Daerah pada peta biasanya dibatasi oleh garis atau titik-titik yang menunjukkan batas administratif dari daerah tersebut. Penulisan nama tempat pada peta biasanya menggunakan huruf gothic dan berbentuk kapital. Semakin kecil wilayah administratifnya maka penulisannya semakin kecil dan tidak menggunakan huruf kapital.

h.  Inset peta


Inset merupakan peta yang berukuran lebih kecil dari peta utama. Inset dapat dibedakan menjadi dua. Pertama, inset yang berupa gambar lebih luas dan gambar utama. Inset jenis ini digunakan untuk menjelaskan letak daerah yang digambarkan terhadap wilayah disekitarnya. Kedua, inset dengan gambar yang lebih sempit yang digunakan untuk memperjelas bagian wilayah tertentu pada peta.

i.      Tipe Huruf (Lettering)
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
·         Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
·         Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar