LEMPAR LEMBING
- Teknik dasar dalam lempar lembing
Lempar
lembing merupakan salah satu
cabang olahraga dalam atletik. Olahrga ini dilakukan dengan melemparkan lembingdalam jarak
tertentu. Untuk mencapai jarak maksimum, atlet harus
menyeimbangkan tiga hal, yaitu kecepatan, teknik dan kekuatan.
- Cara Memegang Lembing
Cara
memegang lembing yang baik dan efektif merupakan salah satu kunci penentu hasil
lemparan. Kalau dilihat pada struktur lembing, maka akan terlihat lilitan tali
pada lembing sebagai tempat pegangan yang dianjurkan, karena pada sekitar itu
terdapat titik berat lembing yang diprediksikan paling efektif untuk memegang
lembing. Cara memegang lembing ada tiga macam yaitu: pegangan cara Amerika (American
Style), cara Firlandia (Firlandia Style), cara Jepit Tang (Tank
Style). Lebih jelas dapat dilihat gambar di bawah ini.
- Perkembangan
Atlet Skandinavia mendominasi 50 tahun pertama kejuaraan lempar lembing pria. Lalu, kejuaraan tersebut dilakukan
oleh Swedia pada tahun 1896. Lempar
lembing menjadi bagian dari olimpiade sejak tahun 1908 dan pada tahun 1932 diadakan kejuaraan lempar lembing
untuk perempuan dalam olimpiade.
- Aturan permainan
Ukuran,
bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Dalam kejuaraan internasional, laki-laki melempar lembing
yang panjanganya antara 2,6-2,7 meter dan dengan berat minimum 800 gram. Sementara
itu, perempuan melempar lembing yang panjangnya antara 2,2-2,3 meter dan dengan
berat minimum 600 gram. Lembing tersebut dilengkapi dengan pegangan yang terbuat dari
tali dan terletak di pusat gravitasi lembing. Untuk laki-laki letak pusat
gravitasi antara 0,9-1,06 meter sedangkan untuk perempuan terletak antara
0,8-0,92 meter.
- Faktor Lain Yang Harus di Perhatikan pada saat Melempar Lembing
Kemudian
faktor lain yang mempengaruhi hasil lempar lembing adalah kesalahan dalam
melakukan lemparan, ada beberapa kesalahan yang sering terjadi ketika melakukan
lempar lembing, yaitu sebagai berikut:
1). Kecepatan lari tidak
diatur meningkat. Dari awal larinya cepat terus atau sebaliknya terlalu lambat.
2). Sewaktu lari, lembing
didiamkan saja
3). Setelah langkah silang,
pelempar berhenti dahulu
4). Kaki kanan tidak
dikencangkan
5). Lemparan tidak diikuti
siku kanan
6). Kaki kiri tidak
dilangkahkan pada saat akan melempar
7). Lepasnya lembing tidak
melewati atas pundak kanan
8). Sudut lempar kurang
atau terlalu besar
9). Tidak dapat memelihara
keseimbangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar