EXO BTS GOT7 VIXX GD TAEYANG BTOB SUPER JUNIOR BIG BANG SHINEE INFINITE CNBLUE 2PM 2AM BIG BYUNG B1A4 FTISLAND WINNER BEAST CROSSGENE JJCC U-KISS TEENTOP NUEST BOYFRIEND MBLAQ B.A.P

Kamis, 22 Januari 2015

PUPUK

Pengertian Pupuk
                                                                                      
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-organik (mineral). Pupuk berbeda dari Suplemen. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti homon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos.
   Tercukupinya kebutuhan penduduk akan pangan terutama hasil pertanian. Ini membuktikan bahwa sebagai negara agraris, kebutuhan akan pangan misalnya beras mampu dipenuhi sendiri. Berbagai cara dilakukan agar beras dapat dicapai misalnya dengan ekstensifikasi dan intensifikasi. Komoditi pertanian terus ditingkatkan. Salah satu cara adalah dengan menggunakan pupuk dan pestisida. Pupuk diperlukan agar unsur hara dalam tanah yang telah terserap tanaman dpat tetap tersedia. Sedangkan pestisida diperlukan agar produk pertanian yang akan dihasilkan terlindung atau terbebas dari serangan hama dan penyakit tanaman.


PUPUK ORGANIK




Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari sisa-sisa tanaman, hewan atau manusia seperti pupuk kandang, pupuk hijau, dan kompos baik yang berbentuk cair maupun padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis bakteri yang optimal sebagai campuran pupuk organik pada tanaman tomat dan melihat perbedaan pertumbuhan tanaman bila menggunakan pupuk NPK, pupuk organik dan tanpa pupuk. Secara garis besar penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan hasil pupuk organik dari berbagai macam mikroorganisme, khususnya mikroorganisme penambat N dan mikroorganisme pelarut P yang dibutuhkan oleh tanaman dengan pupuk NPK dan tanpa pupuk. Uji analisa menggunakan metode counting chamber untuk mengetahui perkembangan jumlah sel mikroorganisme dalam masing-masing variabel tanah dan analisa kadar N, P dan K, masing-masing dengan menggunakan metode kjeldahl untuk analisa kadar N, spektrofotometri untuk analisa kadar P, dan flamefotometri untuk analisa kadar K. Pupuk yang paling optimal (lebih cepat menghasilkan buah) bila digunakan pada tanaman tomat adalah pupuk organik dengan penambahan pelarut P dibandingkan dengan tanpa pupuk atau dengan pupuk NPK. Namun, untuk pupuk NPK, hasil pada pertumbuhan tanaman batang dan daunnya menjadi lebih besar tetapi kandungan air dalam tanah menjadi sedikit dan daun tanaman terlihat layu.

                                                          
                                                                                                                                     
PUPUK KOMPOS





          Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan Pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
1.      Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah
2.      Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi
3.      Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya
4.      Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah
5.      Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan

6.      Tidak berbau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar